” desahku tak tertahan.. Desi XXX ” pintaku padanya,
tusukannya dari belakang semakin lama semakin tak mendalam kurasakan, akhirnya aku mengambil alih posisi dan berjongkok menghadapnya . “sakit sayang?”
“iyya sakit enak sayang. Tiba-tiba aja dia tanyakan aku“Sayang, tempat kamu berduaan sama mantanmu dulu warung yang mana?”
“Warung depan situ kiri jalan bentar lagi sayang, tapi beberapa bilik lantainya kotor.”
“Gapapalah daripada ujan-ujan”jawabnya dia.Finally aku dan dia transit di warung berbilik bambu dekat puncak, diliat dari kendaraan ada sekitar 3 sejoli termasuk aku dan pacarku disana saat ini. . . . sayang kurang dalem.. “yakin sayang? Kuarahkan V basahku ke P nya yang sudah basah juga karna terkena cairan Vku.. masukin dong aku pengen” akhirnya dia mengakuinya, akhirnya dia sendiri yang ask for getting start.. “ya cepet-cepet udahan ntar, nggak ada yg dateng kan lagi ujan deres, ayolah sayangg aku pengen” jawabnya terengah-engah setengah manja dengan posisi setengah miring aku turunkan celana jeans hitamku dan menunggingkan sedikit belahan pantatku untuk memberi jalan Pnya menjelajahi bibir bawahku yang basah dibuatnya dan “cluppp… !.”“akhh..