“Segampang itu kah?” aku tak mau percaya begitu saja.Sita tertawa, membuat payudaranya yang besar bergoyang-goyang indah kesana-kemari. “Apanya?” aku tak mengerti. Xnxx bokep Tubuh kurusnya mengejang, dan dari dalamkontolnya menyemprot cairang kental hangat yang langsung memenuhi liang vaginaku. “Sudah punya anak selusin masih mau kawin lagi.”“Tapi…” aku tidak bisa meneruskan kalimatku. Dia juga meraba-raba payudara bulatku yang juga bergoyang-goyang tak kalah hebatnya.“Gimana, In, enak?” bisik Sita nakal di telingaku. Kamar Sita ada di lantai atas. “Tapi, Sit…” aku masih berat. Maklum belum pernah melahirkan. Kitabenar-benar beruntung!”Aku tak kuasa untuk membendung air mataku.”Maafkan aku, mas. Mau mandi!”Mas Danu diam, mungkin dia menyadari kekesalan dalam kalimatku yang agak galak.Rahasia itu terus menggelitikku, menggoda saraf-sarafku. Aku mencoba memikirkan sikap-sikap mas Danu akhir-akhir ini, mungkinkah ada perubahan yang luput dari pandangan mataku?Sikap diamku membuat Sita bertanya,“Kenapa, In?”Aku menggeleng,“Mas Danu sudah memendam rahasia ini sejak dua bulan pernikahan.” lirihku. “Bahkan sekarang, sudah 2 minggu aku tidak dapat jatah.”
“Hah!