Si Willy sih enggak ada perubahan. Bokep China “Ngg.. Sebulan berlalu. Jangan salah sangka dulu men. Ngesexnya gila-gilaan. Karena hidup dengan Mama sejahtera, maka aku memilih untuk tinggal bersamanya sejak ia bercerai dengan Papaku setahun yang lalu. Segala biaya hidupnya, Mamaku yang nanggung. Dia juga masih kuliah. Kukocok sekuat tenaga. Si Mimi tahu tentang hal itu dan dia sih santai-santai aja. “Baru aja ma,” sahutku. Adikku yang paling kecil, Toni. sudah lama kau datang?” kata Mama dengan ekspresi malu. Otomotif, sport, musik, dan pasti ngesex. Mataku yang sedang merem melek langsung menatapnya. Tapi males ah. Ngesexnya gila-gilaan. Ia tak merasa ada yang aneh dengan kejadian semalam. Sebentar lagi pagi menjelang. Entahlah. Segala biaya hidupnya, Mamaku yang nanggung. Malu. Juga kuliah di fakultas ekonomi satu kampus denganku. Aku tak ingin kehilangan momen yang indah itu sedetikpun. Gawat kalau ia tahu aku sedang serius mengamati detil kontolnya itu. Saat itu kami bertiga berbaring di tepi kolam renang kelelahan. Apa yang kami minta selalu bisa dipenuhinya.
