Aku memandangi bercak-bercak darah yang mengotori sprei sambil memeluk tubuh Reni yang masih polos dan sesekali masih terdengar isak tangisnya.“Maafkan aku, Reni. Tapi aku tidak kehilangan akal. XXX Hindi Gairahku kembali bangkit saat handuk yang melilit tubuhnya terlepas dan terbentang pemandangan yang begitu menggairahkan datang dari keindahan kedua belah payudaranya yang kencang dan montok, serta keindahan dari bulu-bulu halus tipis yang menghiasi disekitar vaginanya.Dan secepat kilat aku kembali menghujani tubunya dengan kecupan-kecupan yang membangkitkan gairahnya. Dia menggeliat-geliat sehingga membuat batang penisku jadi sulit untuk menembus lubang vaginanya. Bahkan tanpa malu-malu lagi meletakkan tangannya diatas pahaku.Tentu saja aku sangat terkejut dengan keberaniannyayang kuanggap luar biasa ini.“Sendirian aja nih .. Entah benar atau tidak, aku sendiri tidak peduli. Tingkah laku mereka sangat menggoda. Tapi hampir saja biduk rumah tanggaku dihantam badai. Anak juga sudah sepasang. Tapi tidak sedikit yang sengaja mencari laki-laki hidung belang. Memang dia mengenakan rok yang cukup pendek, sehingga sebagian pahanya jadi terbuka. “Aku.. “Eh, iya..,” sahutku agak tergagap. Aku sendiri tidak menyangka kalau bisa menjadi keterusan begitu.Awalnya aku cuma iseng-iseng main kesebuah klub karaoke.
