Sebut saja namaku Lila, umurku 16 tahun, kelas 2 SMA. Aku mengerang nikmat. Bokep XNXX Rio bahkan sampai masuk ke kamar karena mendengar ribut-ribut tadi. Ben menyusul beber-apa saat kemudian, dan vaginaku benar-benar banjir. Aku kagum juga melihat dada Feri yang bidang dan harumnya khas cowok. Stella diam aja. Aku mengerang nikmat. Aku makin gugup. Disana, kami berenam tinggal dengan satu kelompok cewek lainnya, dan di belakang villa kami, hanya terpisah pagar tanaman, adalah villa cowok.“Lil, lo udah beres-beres, belum?” tanya Stella saat dilihatnya aku masih asyik tidur-tiduran sambil menikmati dinginnya udara Cibubur, lain dengan Jakarta. Tapi ditahan Roni. “Boleh doooong!!” terdengar koor kompak anak cowok dari dalam. Untuk yang terakhir itu, aku memang cukup pede. Aku mengenalinya sebagai suara Feri. “Stell, bener ya kata gosip lo udah nggak virgin?” kejar Roni. “Belum, ini baru mau.” Jawabku sekenanya, karena masih malas bergerak. Bahk-an, bila tak ada yang melihat, aku dan Stella masih sering bermesraan dengan salah satu dari mereka, seperti saat aku berpapasan dengan Agam di tempat sepi, aku duduk di pangkuannya sementara tangannya menggerayangi dadaku, dan bibirnya berciuman
