“Eriik!! Bokep China Erik melepaskan kemejanya dan celananya, masih memandangiku. Aku lumayan capek, tapi aku senang. Sudah kuputuskan! “Seperti boneka..”
Aku yakin sekali dia bergumam [“..boneka yang aku idam-idamkan”]
Lalu dia melepaskan wajahku dan langsung meninggalkanku begitu saja.Sehari setelah kunjungan itu, Erik bersama temannya itu kembali mengunjungi yayasan, untuk mengadopsi diriku. Aku pun hanya bisa tertawa, aku pun menetujuinya. Dia sangat memanjakan aku. Erik sangatlah baik padaku. “Aku harus menjadi orang pertama yang..”
Erik tidak menyelesaikan kata-katanya dan mulai melumat bibirku dengan sedikit kasar. Permainan berakhir.Tapi aku masih mematung di depan kamarnya, memperhatikan Erik dari sebelah pintu yang sedikit terbuka. Kehadiran mereka membuatku setidaknya “lupa” akan kemalangan yang baru saja menimpaku. Kehadiran mereka membuatku setidaknya “lupa” akan kemalangan yang baru saja menimpaku. “Aku harus menjadi orang pertama yang..”
Erik tidak menyelesaikan kata-katanya dan mulai melumat bibirku dengan sedikit kasar. Akhir-akhir ini, kami memang jadi sering membicarakan soal cowok.
