pelan-pelan. Dengan cepat ia melepaskan pelukanya dan langsung memencet pangkal batang kemaluan raffa sehingga tidak langsung menyembur.“Akh ummi.. Desi XXX “Tapi waktu liat ummi lagi tidur sambil menggeliat-geliat. croott.. ma-maafin raffa..” katanya dengan suara memelas.Kepalanya tertunduk tak berani menatap wajah ummi Annida.“Tapi.. uggh ffa!”Raffa semangat mendengar erangan ummi Annida yang begitu merangsang. Tapi tunggu dulu. ummi juga mau keluar.. Nggak boleh bilang ke siapa-siapa. Habis sudah tenaganya karena bercinta semalaman. barusan nga.. aakkhh..”mempercepat gerakannya karena mulai merasakan air maninya akan muncrat.“ummi.. Raffa senang melihat kegarangan Bi Eha. Apalagi saat lidah ummi Annida mempermainkan hidungnya, kemudian melata-lata ke sekujur lehernya. Dicoba-cobanya menusuk celah di antara bibir itu. Nggak apa-apa ?” tanyanya demikian polos.“Nggak sayang.. aakkhh..”mempercepat gerakannya karena mulai merasakan air maninya akan muncrat.“ummi.. crott!”“Aaakkhh..” ummi Annida juga mengalami orgasme.Sekujur tubuhnya bergetar hebat dalam pelukan eratnya.“Ooohh.. Tapi nampaknya tidak sampai-sampai. Biar tambah enak,” jawabnya seraya naik ke atas tubuh raffa.Dengan posisi jongkok dan kedua kaki mengangkang, ummi Annida mengarahkan batang raffa persis ke arah liang kewanitaannya.
