Sebentar lagi Mbak Mona yang punya salon ini datang, biasanya jam segini dia datang.” Aku langsung beres-beres dan pulang.,,,,,,,,,,,,,, Badannya berbalik lalu melangkah. Garis setrikaannya masih terlihat. Desi porn Ia kerja di sana? Ke bawah lagi: Turun. Kaki disandarkan di dinding. Cukuplah kalau tanganku menyergapnya. Tangannya halus. Aku meringis merasai sentuhan kulit jarinya. Keras sekali.“Jangan cuma ditunjuk dong, dipegang boleh.”Ia berdiri. Ia tersenyum ramah. Apakah suaraku mengganggu ketenangan mereka? Sampai ia selesai mengelap bagian belakang pahaku dan berdiri. Mendadak jari tanganku dingin semua. Bodoh amat. Ah masa bodo. Ah. Junior berdenyut-denyut. Bahannya tipis, tapi baunya harum. Masih terasa tangannya di punggung, dada, perut, paha. Aku bisa dapatkan ia, wanita setengah baya yang meleleh keringatnya di angkot karena kepanasan. Kring..!“Mbak Wien, telepon.” kataku.Ia berjalan menuju ruang telepon di sebelah. Ia hanya menampakkan diri separuh badan.“Mbak Wien.., aku mau makan dulu.
