Aku beringsut lagi mendekati tubuhnya. Bokep Bayanganku memang menjadi kenyataan. AKu mengerti. Maaf ya,” jawabku agak keberatan. Tidurku pasti nyenyak malam ini. Pelan sekali, sikuku bergerak. Penisku tetap tegang luar biasa. Kepalaku berdentum-dentum. Aku merasakan diriku sesak napas. Aku merasakan bulu-bulu halus di telapak tanganku. Matanya yang bulat besar memantulkan kilatan cahaya neon di luar bus.Dia memandang ke bawah tubuhku. hmmm. Jari tengahku kemudian mengelus lipatan basah itu. Kupegang ujung roknya dan kunaikkan sedikit ke atas. Tanganku berhenti di situ. Aku bergegas naik. Mungkin cupnya cuma setengah. Paling tidak dengan jariku.“ga papa …” Oooh, senyumnya manis sekali. Tangannya sangat perlahan mengelus kakiku dari mulai pangkal paha sampai atas lutut. Sperti penis kecil. Jam 9 malam. 4 hari lagi, aku akan menikahi Mei, kekasihku selama 6 tahun.
