Rasa geli menyelimuti puncak-puncak dadanya. Sekarang kamu arahkan jemari ke mulutmu, lalu kamu hisap pelan, kamu jilat basah hingga pangkal jemari telunjukmu..”, aku melanjutkan permohonanku.“He.. Bokep XNXX Tania ingin diriku terus bergerak. Kamar tidur yang senyap itu sebenarnya dingin sekali. Nia gemes sama yang ini..”, begitu Tania berkata sambil meremasi kejantananku.Tanganku yang tadi membasuhi punggungnya sekarang telah merangkul tubuhnya dari belakang, mecoba untuk membasuh dadanya. Dua kali. Dengan kasar Tania meremas-remas rambut kepalaku, Tania mencakari punggungku sambil menaik-turunkan tubuhnya. Kedua kakiku merentang tegang, dengan tumit tenggelam dalam-dalam di kasur. Mas, ngantuk dan capek nih”, begitu katanya.“Hmm.., saya juga mau bobok, sayangg..”, aku menjawab seiring dengan datangnya rasa kantukku.Sambil tersenyum aku berkata dalam hati,“Pantas saja kamu kecapekan, habis lebih dari 6 kali sih..”.Kami sejenak terdiam ketika si manajer itu mengakhiri ceritanya. Mas, telephone-nya aku bawa ke kamar dulu yaa..”, bisik Tania pelan.Ia berkata demikian karena khawatir Eni akan menguping pembicaraan mereka. Aku mencekal pinggangnya dengan sigap, membantunya bergerak naik-turun, karena tampaknya Tania telah kehilangan kendali.
